OPINI - Masa jabatan pasangan Walikota Padang Panjang Fadly - Asrul tinggal 1 hari, Minggu (8/10/2023). Namun hingga pagi ini, belum terdengar kabar siapa yang akan ditunjuk oleh Mendagri sebagai Pj. Walikota Padang Panjang.
Padahal, Walikota Padang Panjang Fadli Amran yang juga Ketua DPW Nasdem Sumatera Barat telah merestui Sonny Budaya Putra untuk diusulkan oleh DPRD setempat sebagai Pj. Walikota ke Mendagri.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pilgub di IKN Memanas
|
Juga terdengar kabar, selain Sonny Budaya, nama Ningrum ASN di Mendagri juga diusulkan. Sehingga calon Pj. Walikota Padang Panjang ini menjadi topik pembicaraan cukup hangat di tengah-tengah masyarakat pagi ini. Terlebih, tinggal 1 hari lagi Walikota Fadly Amran akan mengakiri masa jabatannya.
Tentu saja sesuai dengan Undang-undang, Mendagri akan menunjuk Pj.Walikota dari PNS jabatan Tinggi Pratama, untuk mengisi rentang waktu kekosongan Walikota Padang Panjang definitif, sampai selesainya Pilkada serentak yang dijadwalkan pada bulan November 2024 mendatang.
Dari tiga nama yang tersiar, kini menjadi viral diperbincangan oleh masyarakat.
Apa lagi dari beberapa pertemuan tersirat bahwa Fadli Amran menginginkan Pj. Walikota sepeninggalnya adalah Sonny Budaya Putra (Sekda Padang Panjang aktif). Dan hal ini adalah dalam rangka memuluskan keinginannya untuk kembali menjadi Walikota Padang Panjang di samping disinyalir untuk mengamankan kebijakannya yang memang tidak begitu populer dari masyarakat padang panjang, serta adanya beberapa proyek mangkrak yang bisa jadi 'batu sandungan' jika tidak dikondisikan.
Sonny Budaya Putra sendiri adalah orang kepercayaan Fadli Amran. Dan ini terbukti, dengan dipertahankannya Sonny jadi Sekda selama kepemimpinannya. Sehingga, sangat beralasan jika Sonny difasiltasi untuk jadi Pj. Walikota termasuk juga adanya indikasi 'permainan' sehingga hanya Sonny satu-satunya calon yang direstui Fadly Amran untuk diusulkan oleh DPRD, dengan alasan ASN yang lain tidak berminat, sehinggah celoteh ini menjadi "Viral" di tengah masyarakat.
Untuk memuluskan jalan tersebut ke Mendagri, maka Sonny pun disebut-sebut didorong lewat jalur politik oleh DPC PDI Padang Panjang. Bahkan kabarnya juga dibantu oleh ketua DPD PDI Sumbar Alex dan Sutan Riska Bupati Darmasraya.
Baca juga:
Tony Rosyid: PKB Masuk Koalisi KPP?
|
Kepentingan Politik partai belogo banteng mengusulkan Sonny ini, tentunya sebagai upaya untuk mendongkrak suara PDIP di Padang Panjang. Setidaknya, PDIP bisa meraih kursi di DPRD, karena memang pemilu sebelumnya, miskipun Fadly Amran di usung oleh PDIP namun PDIP kehilangan kursi di DPRD.
Disinilah kecerdikan politik Fadli Amran, mempergunakan jalur PDIP dengan jaringannya di pusat untuk meloloskan Sonny jadi Pj. Wakikota Padang Panjang.
Banyak kalangan menilai, untuk mengamankan kepentingannya kedepan, Fadly Amran selain ketua DPW Nasdem Sumatera Barat, tentu program dan kepentingan politiknya bisa bejalan mulus.
Lucunya, kenapa pengurus PDIP Sumbar tidak menahami kondisi ini dan mau jadi 'sapi perahan' menggolkan rencananya, padahal dulu saat maju Pilkada Padang Panjang 2019, PDIP adalah partai pengusung Fadly Asrul, namun PDIP tidak memperoleh kursi di parlemen bahkan hilang.
Dari penilaian kacamata masyarakat, ini bagian dari politik praktis dan memang tidak masuk akal. PDIP mengurus Sonny jadi Pj. Walikota Padang Panjang agar bisa mendongkrak suara PDIP. Padahal jelas-jelas Sonny orang kepercayaan Fadli ketua DPW Nasdem yang juga adalah lawan politiknya sendiri.
Ada juga masyarakat yang meberikan penilaian, bahwa barangkali DPC Padang Panjang dan Pengurus DPD nya terjebak kepada money politik daripada logika politik. Sehingga, tidak sejalan dengan garis politik PDIP.
Tetapi yang jelas, siapapun nantinya Pj. Walikota Padang Panjang itu, masyarakat berharap tidak di bawah kendali ketua partai. Wallahualam.